selamat sejahtera semoga keselamatan & keberkahan dilimpahkan kepada anda
ARTI BENTUK
1.Bintang melambangkan tuhan yang maha esa.dimaksudkan sebagai sebuah cahaya,seperti layaknya Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia
2.Telapak tangan bersatu berbentuk burung garuda melambangkan kekuatan.dimaksutkan telapak tangan bersatu berbentuk sayap terbang kelangit melambangkan dinamika dan semangat untuk menjunjung tinggi asma alloh dan rosulnya
3.Pedang berjumlah dua melambangkan Pedang Zulfikar milik Imam Ali. dimaksutkan Pedang Zulfikar melambangkan keberkahan
4.kata dasa daya melambangkan sepuluh kekuatan.di maksudkan jurus dasa daya merupakan pegangan pokok Yg Sangat ADI LUHUNG Dari Peninggalan Nenek Moyang Kita BANGSA INDONESIA
5.garis tepi warna hijau berbentuk bulat melambangkan kesuburan dan kemakmuran di bumi. di maksudkan Bentuk persaudaraan yang kokoh – kuat dan tidak membedakan kaya dan miskin
ARTI WARNA
1.Warna Hijau artinya melambangkan kesuburan dan kemakmuran
2.Hitam artinya melambangkan keteguhan dan keabadian
3.Kuning melambangkan kasih sayang dan kelembutan terhadap sesama manusia
4.merah melambangkan keberanian dalam kebenaran
5. putih melambang kesucian, suatu sifat dasa daya yang netral-non politik
I. PENDAHULUAN
Sesungguhnya perkataan “keluarga besar dasa daya’’dengan singkat dasa daya, mengandung arti :sepuluh kekuatan/selalu menghadap kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dijiwai oleh pengertian tersebut di atas, keluarga besar dasa daya didirikan untuk menjadi wadah/tempat bagi mereka yang menghayatinya dan bersedia untuk mengamalkannya dalam bentuk kekeluargaan yang kekal.
Pada dasarnya, hakekat tata hidup keluarga besar dasa daya adalah suatu usaha, untuk menciptakan suasana hidup rukun yang nyata, berlandaskan rasa kekeluargaan yang mendalam dengan pengamalan rasa cinta dan kasih sayang , peri-kemanusiaan dan budi pekerti yang baik antara para kadang dasa daya khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
Falsafah hidup yang demikian tingginya, mustahil menjadi suatu kenyataan, tanpa dilakukan usaha penempatan diri yang memadai, yakni dengan latihan-latihan kejasmanian maupun kerokhanian serta kepatuhan pada semua peraturan tata-tertib kekeluargaan dengan ikhlas.
Karenanya bagi setiap kadang dasa daya dalam usaha mencapai cita-citanya bersama, tiada pilihan lain kecuali melakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh latihan kejasmanian, khususnya Pencak Silat olah napas dasa daya disamping senantiasa berusaha memahami dan menghayati falsafah dasa daya, serta selalu berpegangan teguh kepada janji sumpah dasa daya, seperti yang telah diikrarkan/diucapkan pada saat diterima sebagai kadang keluarga besar dasa daya, disampingnya selalu menaati ketentuan di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dasa daya.
lembaga ini dinamakan keluarga besar dasa daya, disingkat dasa daya. Pencak Silat olah napas keluarga besar dasa daya lahir hari jum'at tanggal:09-juni-1995 pertepatan pada Hari Asyura (عاشوراء ) di Jakarta untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya. Keluarga besar dasa daya bersifat bebas tiada ikatan, dalam arti bukan bagian dari organisasi apapun dan bukan organisasi politik.
Sesungguhnya perkataan “keluarga besar dasa daya’’dengan singkat dasa daya, mengandung arti :sepuluh kekuatan/selalu menghadap kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dijiwai oleh pengertian tersebut di atas, keluarga besar dasa daya didirikan untuk menjadi wadah/tempat bagi mereka yang menghayatinya dan bersedia untuk mengamalkannya dalam bentuk kekeluargaan yang kekal.
Pada dasarnya, hakekat tata hidup keluarga besar dasa daya adalah suatu usaha, untuk menciptakan suasana hidup rukun yang nyata, berlandaskan rasa kekeluargaan yang mendalam dengan pengamalan rasa cinta dan kasih sayang , peri-kemanusiaan dan budi pekerti yang baik antara para kadang dasa daya khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
Falsafah hidup yang demikian tingginya, mustahil menjadi suatu kenyataan, tanpa dilakukan usaha penempatan diri yang memadai, yakni dengan latihan-latihan kejasmanian maupun kerokhanian serta kepatuhan pada semua peraturan tata-tertib kekeluargaan dengan ikhlas.
Karenanya bagi setiap kadang dasa daya dalam usaha mencapai cita-citanya bersama, tiada pilihan lain kecuali melakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh latihan kejasmanian, khususnya Pencak Silat olah napas dasa daya disamping senantiasa berusaha memahami dan menghayati falsafah dasa daya, serta selalu berpegangan teguh kepada janji sumpah dasa daya, seperti yang telah diikrarkan/diucapkan pada saat diterima sebagai kadang keluarga besar dasa daya, disampingnya selalu menaati ketentuan di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dasa daya.
lembaga ini dinamakan keluarga besar dasa daya, disingkat dasa daya. Pencak Silat olah napas keluarga besar dasa daya lahir hari jum'at tanggal:09-juni-1995 pertepatan pada Hari Asyura (عاشوراء ) di Jakarta untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya. Keluarga besar dasa daya bersifat bebas tiada ikatan, dalam arti bukan bagian dari organisasi apapun dan bukan organisasi politik.
II. AZAS
keluarga besar dasa daya berazaskan PANCASILA dengan mengutamakan hidup rukun yang nyata, diliputi oleh rasa kekeluargaan mendalam, tanpa membeda-bedakan kedudukan, golongan, agama atau pun kepercayaan.
III. TUJUAN
Tujuan dari pada kadang keluarga besar dasa daya ialah :
keluarga besar dasa daya berazaskan PANCASILA dengan mengutamakan hidup rukun yang nyata, diliputi oleh rasa kekeluargaan mendalam, tanpa membeda-bedakan kedudukan, golongan, agama atau pun kepercayaan.
III. TUJUAN
Tujuan dari pada kadang keluarga besar dasa daya ialah :
1.
Keluarga
besar :
Sebagai Dasar /tujuan Pertama keluarga besar dasa daya ialah keluarga besar Yaitu kekeluargaan yang luas atau kekal dan abadi kekeluargaan seperti saudara kandung, se-ayah dan se-ibu.
keluarga yang tidak memandang nilai-nilai keduniawian, pangkat, derajat, kaya miskin, martabat, kesemuanya atas dasar sama-sama makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Olah Raga :
keluarga besar dasa daya mengajarkan Pencak silat olah napas maka jelas didalamnya terkandung unsure olah raga.
* Istilah asing mengatakan : MENSANA IN CORPORESANO, didalam tubuh yang sehat bersemayam jiwa yang sehat pula.
Secara nyata dasa daya menciptakan manusia yang sehat lahir maupun batin.
3. Bela Diri :
Pelajaran Pencak Silat olah napas didalamnya terkandung unsure seni beladiri. Karena itu Pencak Silat olah napas berfungsi sebagai alat membela diri dan kepercayaan pada diri sendiri. Dimana Pencak Silat olah napas ini adalah warisan budaya bangsa Indonesia, maka kita berkewajiban melestarikan, sekaligus mengembangkannya.
- Kita ingat kata-kata yang mengatakan :
- Bangsa yang tidak sudi menghargai kebudayaanya sendiri, adalah bangsa yang terjajah jiwanya.
- Bangsa yang terjajah jiwanya adalah bangsa yang mudah terombang-ambing, yaitu bangsa yang tidak mempuyai pedoman hidup.
4. Kerokhanian:
Merupakan tujuan akhir dari pada Dasar ini dimana kerokhanian tersebut berpijak pada keaslian. keluarga besar dasa daya menerima segala sesuatu atas dasar ridho Tuhan Yang Maha esa dan pembinaan mental dan spiritual terhadap generasi muda :untuk turut mengembangkan kehidupan pembinaan mental dan spiritual terhadap generasi muda sehingga akhlakul karimah dan ketaatan pribadi muslim tersentuh untuk menciptakan manusia yang cukup mampu ilmu dan amalnya guna pengembangan syi`ar Islam di zaman ini,serta Berbudi pekerti yang baik
Manusia berbudi pekerti yang baik adalah manusia yang baik, kehadiranya mampu menciptakan ketentraman, keamanan,kedamaian serta kebahagiaan lahir batin. Yang lemah merasa terlindungi dan yang kuat tidak merasa tersaingi. Manusia bisa di sebut baik bila perbuatan baiknya lebih banyak dari perbuatan buruknya walaupun selisihnya sedikit. Karena tidak ada manusia yang lepas dari dosa kecuali para utusan Tuhan. Mereka memang selalu di jaga dan di jauhkan dari perbuatan-perbuatan tercela agar di jadikan panutan umatnya.
Budi pekerti bisa menentukan nilai martabat manusia. Dan bila di tilik lebih lanjut berbudi baik dapat di bedakan menajadi empat macam.
Berbudi pekerti kepada Tuhan
Kita harus yakin bahwa Tuhan menaruh embrio manusia kedalam kandungan ibunya, kemudian melahirkan ke alam dunia lalu membesarkan dan memberikan nikmat yang tak terhitung nilainya. Dia pula yang akan mematikan dan membangkitkanya nanti pada hari kiamat. Manusia selalu tergantung kepada Tuhan. Contoh-contoh kecil adalah ketidak mampuan manusia membuat setetes darah apalagi banyak. Ketidakberdayaan manusia menumbuhkan sel-sel daun pada satu pohon apalagi semua pohon. Ketidak tahuan pada bahan bakar matahari apalagi menyediakanya. Ilmu-ilmu jin dan manusia kalo di gabungkan tak akan lebih dari setetes air di samudera luas jika di bandingkan ilmu Tuhan. Maka kalau manusia mau berfikir sejenak pastilah ia merasa terpaksa atau sukarela untuk berterimaksih kepada Tuhan SWT. Ungkapan terimakasih kepada Tuhan bukan sekedar percaya kepadaNya. Bila manusia sekedar percaya tetapi tidak taat maka iblis akan lebih baik. Tentu saja iblis lebih baik, iblis lebih percaya kepada Tuhan dari pada manusia karena iblis pernah berdialog langsung dengan Tuhan tetapi tetap durhaka. Ungkapan terimaksih kepada Tuhan harus dinyatakan dengan perbuatan yaitu dengan memenuhi hak-hak Tuhan supaya Tuhan juga memenuhi hak-hak hambaNya.
Berbudi pekerti kepada Orang Tua dan Guru
Walaupun yang melahirkan manusia itu Tuhan (=ibu hanya mampu mengandung saja karena bila sudah tiba saat melahirkan maka ia tak akan mampu menahanya. Atau walaupun seorang ibu sedah ingin melahirkan tetapi kalau Tuhan belum menghandaki maka ia juga tak akan sanggup mengeluarkan bayinya. Bukti kekuasaan Tuhan ini, yaitu adanya ibu-ibu yang melahirkan saat sedang diperjalanan ke rumah sakit atau pada saat yang tidak di kehendaki ibu itu).Namun demikian jangan lupa bahwa ibu selalu menyambut kelahiran bayinya dengan rasa sakit dan darah, bahkan kadang-kadang bayinya di tebus dengan nyawa satu-satunya. Dan setelah putranya cukup umur maka ia menyerahkan kepada guru. Maka dari itu berterimakasih kepada orang tua dan Guru wajib.
Berbudi pekerti kepada Diri Sendiri
Memenuhi hak-hak jasmani dan rokhani dengan menjaga kesehatan makan makanan yang baik dan halal, menghindari makanan yang haram, miuman keras ganja , atau obat-obatan terlarang lainnya yang merusak saraf otak.
Berbudi pekerti kepada Semua Mahluk
Manusia adalah makluk sosial. Satu sama lain saling membutuhkan. Yang kaya membutuhkan tenaga yang miskin dan yang miskin memerlukan bantuan yang kaya, yang pandai memerlukan yang bodoh dan juga sebalikya.hal ini juga berlaku antar bangsa. Perbuatan baik dan buruk merupakan pantulan dari sifat seseorang. Maka orang yang bijaksana tidak akan merendahkan dirinya sendiri dengan menghina orang lain. Orang bijaksana selalu menjaga martabat dan kehormatanya dengan menyantuni orang lain terutama yang lemah.
Maka kalaupun harus terjadi tindak kekerasan tidak dapat di hindari, haruslah di sadari bahwa dasa daya sejati tidak akan berangan-angan untuk menciderai tubuh maupun hati lawan. Kekerasan tadi hanyalah sekedar untuk memberi peringatan saja agar memiliki kesempatan bertaubat. Dan walaupun Tuhan mengijinkan membalas perbuatan yang jahat dengan kejahatan yang seimbang. Namun Tuhan juga menawarkan alternatif lain yang lebih baik yaitu memafkan karena memaafkan itu lebih mendekatkan kepada taqwa. Untuk itulah dalam keluarga besar mengajarkan olah napas/jurus kontak agar dapat mengalahkan lawan tanpa harus melukai apalagi sampai membunuh. Saling membunuh tanpa sebab yang dibenarkan sangatlah berat sangsinya apalagi sesama manusia.
Sebagai Dasar /tujuan Pertama keluarga besar dasa daya ialah keluarga besar Yaitu kekeluargaan yang luas atau kekal dan abadi kekeluargaan seperti saudara kandung, se-ayah dan se-ibu.
keluarga yang tidak memandang nilai-nilai keduniawian, pangkat, derajat, kaya miskin, martabat, kesemuanya atas dasar sama-sama makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Olah Raga :
keluarga besar dasa daya mengajarkan Pencak silat olah napas maka jelas didalamnya terkandung unsure olah raga.
* Istilah asing mengatakan : MENSANA IN CORPORESANO, didalam tubuh yang sehat bersemayam jiwa yang sehat pula.
Secara nyata dasa daya menciptakan manusia yang sehat lahir maupun batin.
3. Bela Diri :
Pelajaran Pencak Silat olah napas didalamnya terkandung unsure seni beladiri. Karena itu Pencak Silat olah napas berfungsi sebagai alat membela diri dan kepercayaan pada diri sendiri. Dimana Pencak Silat olah napas ini adalah warisan budaya bangsa Indonesia, maka kita berkewajiban melestarikan, sekaligus mengembangkannya.
- Kita ingat kata-kata yang mengatakan :
- Bangsa yang tidak sudi menghargai kebudayaanya sendiri, adalah bangsa yang terjajah jiwanya.
- Bangsa yang terjajah jiwanya adalah bangsa yang mudah terombang-ambing, yaitu bangsa yang tidak mempuyai pedoman hidup.
4. Kerokhanian:
Merupakan tujuan akhir dari pada Dasar ini dimana kerokhanian tersebut berpijak pada keaslian. keluarga besar dasa daya menerima segala sesuatu atas dasar ridho Tuhan Yang Maha esa dan pembinaan mental dan spiritual terhadap generasi muda :untuk turut mengembangkan kehidupan pembinaan mental dan spiritual terhadap generasi muda sehingga akhlakul karimah dan ketaatan pribadi muslim tersentuh untuk menciptakan manusia yang cukup mampu ilmu dan amalnya guna pengembangan syi`ar Islam di zaman ini,serta Berbudi pekerti yang baik
Manusia berbudi pekerti yang baik adalah manusia yang baik, kehadiranya mampu menciptakan ketentraman, keamanan,kedamaian serta kebahagiaan lahir batin. Yang lemah merasa terlindungi dan yang kuat tidak merasa tersaingi. Manusia bisa di sebut baik bila perbuatan baiknya lebih banyak dari perbuatan buruknya walaupun selisihnya sedikit. Karena tidak ada manusia yang lepas dari dosa kecuali para utusan Tuhan. Mereka memang selalu di jaga dan di jauhkan dari perbuatan-perbuatan tercela agar di jadikan panutan umatnya.
Budi pekerti bisa menentukan nilai martabat manusia. Dan bila di tilik lebih lanjut berbudi baik dapat di bedakan menajadi empat macam.
Berbudi pekerti kepada Tuhan
Kita harus yakin bahwa Tuhan menaruh embrio manusia kedalam kandungan ibunya, kemudian melahirkan ke alam dunia lalu membesarkan dan memberikan nikmat yang tak terhitung nilainya. Dia pula yang akan mematikan dan membangkitkanya nanti pada hari kiamat. Manusia selalu tergantung kepada Tuhan. Contoh-contoh kecil adalah ketidak mampuan manusia membuat setetes darah apalagi banyak. Ketidakberdayaan manusia menumbuhkan sel-sel daun pada satu pohon apalagi semua pohon. Ketidak tahuan pada bahan bakar matahari apalagi menyediakanya. Ilmu-ilmu jin dan manusia kalo di gabungkan tak akan lebih dari setetes air di samudera luas jika di bandingkan ilmu Tuhan. Maka kalau manusia mau berfikir sejenak pastilah ia merasa terpaksa atau sukarela untuk berterimaksih kepada Tuhan SWT. Ungkapan terimakasih kepada Tuhan bukan sekedar percaya kepadaNya. Bila manusia sekedar percaya tetapi tidak taat maka iblis akan lebih baik. Tentu saja iblis lebih baik, iblis lebih percaya kepada Tuhan dari pada manusia karena iblis pernah berdialog langsung dengan Tuhan tetapi tetap durhaka. Ungkapan terimaksih kepada Tuhan harus dinyatakan dengan perbuatan yaitu dengan memenuhi hak-hak Tuhan supaya Tuhan juga memenuhi hak-hak hambaNya.
Berbudi pekerti kepada Orang Tua dan Guru
Walaupun yang melahirkan manusia itu Tuhan (=ibu hanya mampu mengandung saja karena bila sudah tiba saat melahirkan maka ia tak akan mampu menahanya. Atau walaupun seorang ibu sedah ingin melahirkan tetapi kalau Tuhan belum menghandaki maka ia juga tak akan sanggup mengeluarkan bayinya. Bukti kekuasaan Tuhan ini, yaitu adanya ibu-ibu yang melahirkan saat sedang diperjalanan ke rumah sakit atau pada saat yang tidak di kehendaki ibu itu).Namun demikian jangan lupa bahwa ibu selalu menyambut kelahiran bayinya dengan rasa sakit dan darah, bahkan kadang-kadang bayinya di tebus dengan nyawa satu-satunya. Dan setelah putranya cukup umur maka ia menyerahkan kepada guru. Maka dari itu berterimakasih kepada orang tua dan Guru wajib.
Berbudi pekerti kepada Diri Sendiri
Memenuhi hak-hak jasmani dan rokhani dengan menjaga kesehatan makan makanan yang baik dan halal, menghindari makanan yang haram, miuman keras ganja , atau obat-obatan terlarang lainnya yang merusak saraf otak.
Berbudi pekerti kepada Semua Mahluk
Manusia adalah makluk sosial. Satu sama lain saling membutuhkan. Yang kaya membutuhkan tenaga yang miskin dan yang miskin memerlukan bantuan yang kaya, yang pandai memerlukan yang bodoh dan juga sebalikya.hal ini juga berlaku antar bangsa. Perbuatan baik dan buruk merupakan pantulan dari sifat seseorang. Maka orang yang bijaksana tidak akan merendahkan dirinya sendiri dengan menghina orang lain. Orang bijaksana selalu menjaga martabat dan kehormatanya dengan menyantuni orang lain terutama yang lemah.
Maka kalaupun harus terjadi tindak kekerasan tidak dapat di hindari, haruslah di sadari bahwa dasa daya sejati tidak akan berangan-angan untuk menciderai tubuh maupun hati lawan. Kekerasan tadi hanyalah sekedar untuk memberi peringatan saja agar memiliki kesempatan bertaubat. Dan walaupun Tuhan mengijinkan membalas perbuatan yang jahat dengan kejahatan yang seimbang. Namun Tuhan juga menawarkan alternatif lain yang lebih baik yaitu memafkan karena memaafkan itu lebih mendekatkan kepada taqwa. Untuk itulah dalam keluarga besar mengajarkan olah napas/jurus kontak agar dapat mengalahkan lawan tanpa harus melukai apalagi sampai membunuh. Saling membunuh tanpa sebab yang dibenarkan sangatlah berat sangsinya apalagi sesama manusia.
- Manusia yang berbudi pekerti baik selalu memperhatikan
norma sebagai manusia hamba Tuhan, diantaranya :
1.Berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berbakti kepada kedua orang tua, yaitu ayah dan ibu.
3. Berbakti kepada guru.
4. Kasih sayang dengan Se-samanya.
1.Berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa :
Ia selalu mensyukuri nikmat Tuhan, menjalankan perintah-perintahnya dan menjahui larangan-larangannya ( Taqwa ).
2. Berbakti kepada kedua orang tua, yaitu ayah dan ibu :
Kita berkewajiban berbakti kepada ibu dan bapak karena ibu adalah orang yang paling berjasa. Ia telah menyusui kita, ia telah mengandung selama 9 bulan 10 hari dalam keadaan lemah dan semakin lemah, ia penuh dengan pengorbanan- pengorbanan demi anaknya yang masih kecil. Kemudian ia berkewajiban memelihara,mendidik dan lain-lain.
Sedangkan Ayah, ia adalah seorang yang telah mencukupi kebutuhan hidup kita, ia yang mencari nafkah. Karena itu wajiblah kita berterima kasih dan bakti padanya
- Kata-kata mutiara : “Sorga dibawah telapak kaki ibu”
1.Berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berbakti kepada kedua orang tua, yaitu ayah dan ibu.
3. Berbakti kepada guru.
4. Kasih sayang dengan Se-samanya.
1.Berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa :
Ia selalu mensyukuri nikmat Tuhan, menjalankan perintah-perintahnya dan menjahui larangan-larangannya ( Taqwa ).
2. Berbakti kepada kedua orang tua, yaitu ayah dan ibu :
Kita berkewajiban berbakti kepada ibu dan bapak karena ibu adalah orang yang paling berjasa. Ia telah menyusui kita, ia telah mengandung selama 9 bulan 10 hari dalam keadaan lemah dan semakin lemah, ia penuh dengan pengorbanan- pengorbanan demi anaknya yang masih kecil. Kemudian ia berkewajiban memelihara,mendidik dan lain-lain.
Sedangkan Ayah, ia adalah seorang yang telah mencukupi kebutuhan hidup kita, ia yang mencari nafkah. Karena itu wajiblah kita berterima kasih dan bakti padanya
- Kata-kata mutiara : “Sorga dibawah telapak kaki ibu”
IV. UPAYA
Sebagai upaya untuk mencapai Azas dan Tujuan sebagaimana dimaksudkan tersebut di atas,keluarga besar dasa daya mengupayakan :
1. Terwujudnya suasana kerukunan yang nyata antara para Khadang atau anggota termasuk keluarganya, tanpa mengabaikan lingkungan dan masyarakat pada umumnya.
2. Penanaman pengertian dan keyakinan tentang arti dan manfaat Pencak Silat olah napas, tidak saja sebagai salah satu sarana untuk membentuk kepercayaan yang kuat ada diri sendiri, tetapi juga sebagai unsur penting dalam pembentukan Manusia Susila seperti dimaksudkan dalam Anggaran Dasar perguruan dasa daya. Dari pada itu perlu ditanamkan kesadaran pada Kadang dasa daya, bahwa mencintai dan menguasai Pencak Silat olah napas adalah sekaligus melestarikan warisan pusaka nenek moyang leluhur bangsa Indonesia.
3. Timbulnya pengertian dan penghayatan ilmu dasa daya sebagai dorongan peningkatan pengamalan Budi Pekerti yang baik
4. Pembimbingan segenap Khadang untuk berperan serta membangun Masyarakat Indonesia dalam bidang materil maupun spiritual, sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.
5. Usaha lain-lain sesuai dengan Azas dan Tujuan keluarga besar dasa daya yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang – Undang Negara Republik Indonesia.
IV. HAKEKAT
1. Hakekat keluarga besar dasa daya pada dasarnya adalah upaya untuk memberikan bimbingan kejasmanian dan kerohanian kepada seluruh anggotanya.
2. Yang dimaksud dengan bimbingan kejasmanian adalah upaya untuk melatih diri mendalami Pencak Silat olah napas dengan tujuan, disatu pihak sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa percaya kepada diri sendiri dan sekaligus melestarikan ajaran-ajaran. Pencipta Pencak Silat olah napas dasa daya.
3. Yang dimaksud dengan bimbingan Kerohanian adalah upaya untuk menjadikan para Kadang keluarga besar dasa daya sebagai insan - insan yang :
a. Senantiasa berusaha untuk hidup rukun yang nyata berdasarkan Pancasila diantara para Kadang dasa daya khususnya, lingkungan masyarakat pada umumnya, ialah hidup rukun yang dapat dirasakan bersama manfaatnya karena dilandasi rasa cinta kasih sayang yang wajar, ikhlas memberi dan menerima, saling mempercayai, jauh daripada segala prasangka dan sifat iri, serta dijiwai semangat gotong royong tanpa pamrih.
b. Sadar akan nilai-nilai yang mengandung peri kemanusiaan sebagai pekerti yang utuh, lahiriah dan batiniah dan menjadi orang yang dapat mengukur diri pribadinya secara wajar melalui pengenalan dan pendalaman diri pribadi (mawas diri).
c. Berbudi pekerti yang baik dengan segala sifat, watak, dan tingkah laku terpuji terhadap orang lain,masyarakat dan Negara, sebagai perwujudan dari pada amal dan ibadahnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4. Baik bimbingan kejasmanian maupun kerohanian, dimulai dengan pemahaman dan penghayatan para anggota terhadap isi yang terkandung dalam sumpah. Azas dan Tujuan,
V. NAMA KEGIATAN "Pencak silat olah napas dasa daya"
Kegiatan ini bernama pengembangan pelestarian "Pencak silat olah napas dasa daya" :
Dengan Metode :
jurus sepuluh kekuatan
TUNTUN :
Guru mengajarkan olah gerakan batin dengan bertahab sampai lancar.
Guru mengajarkan olah gerakan batin dengan bertahab sampai lancar.
SERANGAN:
Murid lawan murid serangan rasa atau kepekaan/ serangan
dasa daya' pelan-pelan, keras dan cepat dengan sendirinya dan selalu dalam
perhatian/ bimbingan guru.VI. PENUTUP
Demikian proposal ini kami sampaikan atas segala perkenaan dan perhatian yang diberikan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
![]() |
salam persaudaraan........!!! |
![]() |
salam persaudaraan.......!!! |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar